Welcome to my blog, enjoy reading.

Wednesday, March 16, 2011

Buah Naga : Cara Mudah & Cepat Kembali Modal

Banyak pertanyaan yang datang, diantaranya adalah bagaimana cara bisnis buah naga, bagaimana keuntungannya?, bagaimana resiko kerugiannya?, bagaimana analisa usahanya? bagaimana prospek kedepannya?. Pertanyaan-pertanyaan tersebut banyak diajukan ke email saya,dan untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan menulis cara mudah untuk minimal kembali modal dulu (kalau nggak boleh dibilang "pasti untung). Dari tulisan saya ini akan menggambarkan bahwa bisnis buah naga itu relatif aman dan keuntungannya jelas dan resiko meruginya rendah sekali. Selain tahan banting dan mudah penanganan penyakitnya, buah naga juga mampu hidup didaerah mana saja (kecuali wilayah tanpa sinar matahari). Untuk prospek kedepannya jelas aman,karena buah naga adalah tanaman buah konsumsi seperti apel, jeruk, mangga dll yang dari dulu sampai sekarang tetap laku kan?

Dan berikut ini langkah-langkah bagaimana meraup untung hanya dari satu indukan buah naga saja, bagaimana kalau anda punya 10, 100,1000 indukan? Tentu sangat besar. Oke, kita langsung mulai saja :

1. Foto dibawah ini adalah cara pemangkasan untuk membuat bibit baru buah naga yang nantinya akan dijual untuk mengembalikan modal anda. Setelah musim buah habis, maka seluruh sulur/cabang dipangkas habis, jangan ragu kalau buah naga akan mati atau terganggu. Pada foto saya beri contoh batang tua ( yang nantinya saya pangkas habis juga). Dan beberapa minggu akan tumbuh tunas baru, yang pada musim buah berikutnya sudah menjadi cabang tua dan siap untuk berbuah.
bisnis buah naga

2. Setelah cabang tua anda potong-potong sesuai ukuran yang anda inginkan (bahkan 10 cm saja aman dilakukan), anda tanam dan tunggulah tumbuhnya akar dan tunas baru, maka bibit anda siap jual. Mari berhitung, jika indukan tersebut memiliki cabang/sulur sebanyak 30 cabang dengan panjang @60 cm, maka jika dibuat potongan bibit dengan panjang 15 cm, berarti akan ada bibit sejumlah 30 x 4 (60cm:15cm) = 120 bibit. Jika anda bisa menjual seharga Rp 10ribu/btg maka sudah menghasilkan uang Rp. 10ribu x 120 = Rp. 1,2 juta.

analisa usaha buah naga


3. Anda sudah kembali modal atau untung, dan indukan anda yang dipangkas habis, sudah bertunas kembali beberapa bulan kemudian, anda bisa memotongnya kembali untuk membuat bibit, dan musim buah berikutnya tetap bisa berbuah lagi. Dan saat itu anda akan meraih keuntungan dari penjualan buah yang dihasilkan.


peluang usaha buah naga
1-2 bulan kemudian menjadi
pembudidayaan buah naga


Itulah, mengapa bisnis buah naga mempunyai prospek yang cerah dan aman meskipun bagi para pemula. Karena saya sudah membuka salah satu rahasia penting, ada baiknya sebagai timbal balik, anda kalau membeli bibit atau indukan buah buah naga, belilah dari tempat saya jangan dari yang lain he..he...

Wednesday, March 24, 2010

Panduan & Keutamaan Shalat Dhuha

Shalat Dhuha adalah shalat sunat yang dilakukan/ dikerjakan pada waktu dhuha atau pada waktu pagi hari yang sudah agak meninggi sampai sebelum datangnya shalat dhuhur (antara pukul 07.00 sampai pukul 10.00 WIB). Jumlah bilangan raka’at shalat dhuha minimal dua raka’at dan maksimal dua belas raka’at dan dikerjakan setiap dua raka’at satu salam (jumlah raka’at shalat dhuha bisa dengan 2,4,8 atau 12 raka’at). Manfaat/ faedah shalat dhuha yang dapat diperoleh dan dirasakan oleh orang yang mengerjakannya/ melaksanakan shalat dhuha adalah dapat melapangkan dada dalam segala hal, terutama dalam hal rizki, sebab banyak orang yang terlibat dalam hal ini.

Ayat-ayat yang paling baik dibaca dalam shalat dhuha: surat al-Waqi’ah, surat Asy-Syamsi, surat Adh-Dhuha, surat al-Kafirun, surat al-Quraisy, surat al-Ikhlas, dsb. Cara mengerjakan shalat dhuha sama seperti mengerjakan shalat fardhu, baik bacaan maupun cara mengerjakannya.

Niat shalat dhuha:

dhuha

Usholli sunnatadh-dhuha rok’ataini lillahi ta’alaa
(Saya niat shalat dhuha dua raka’at karena Allah ta’ala.)

  1. Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Asy-Syams
  2. Pada rakaat kedua membaca surat Adh-Dhuha

Doa yang selalu dibaca setelah selesai mengerjakan shalat dhuha:

doa-sholat-dhuha

Allahumma innadh dhuhaa-a dhuhaa-uka, walbahaa-a bahaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal ishmata ishmatuk, Allahumma inkaana rizqi fis samma-i fa-anzilhu, wa inkaana fil ardhi fa-akhrijhu, wa inkaana mu’assiran fayassirhu, wainkaana haraaman fathahhirhu, wa inkaana ba’idan fa qaribhu, bihaqqi duhaa-ika wa bahaaika, wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-sholihiin…

Artinya:
Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu. Wahai Tuhanku, apabila rizkiku berada di atas langit, maka turunkanlah; apabila berada di bumi maka keluarkanlah; apabila sukar maka mudahkanlah, apabila haram maka sucikanlah, apabila jauh maka dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh…

Keutamaan Shalat Dhuha:

Dari Abu Dzar al-Ghifari ra, ia berkata bahwa Nabi Muahammad saw bersabda: “Di setiap sendiri seorang dari kamu terdapat sedekah, setiap tasbih (ucapan subhanallah) adalah sedekah, setiap tahmid (ucapan alhamdulillah) adalah sedekah, setiap tahlil (ucapan lailahaillallah) adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah dari kemungkaran adalah sedekah. Dan dua rakaat Dhuha diberi pahala” (HR Muslim).

Dari Abu Darda’ ra, ia berkata bahwa Rasulullah saw berkata: “Allah ta`ala berkata: “Wahai anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat dari awal hari, maka Aku akan mencukupi kebutuhanmu (ganjaran) pada sore harinya” (Shahih al-Jami: 4339).

“Siapa pun yang melaksanakan shalat dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi)

Di perintahkan kepadaku oleh kekasihku Nabi SAW untuk berpuasa 3 (tiga ) hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan 2 ( dua ) rakaat Shalat Sunnat Dhuha, dan supaya saya berwitir sebelum tidur.” ( HR Bukhari dan Muslim)

Tidak ada yang memelihara shalat dhuha kecuali orang-orang yang kembali kepada Allah (awwaabiin)” (HR. Ibnu Khuzaimah II/228, al Hakim dalam alMustadrak I/314 dan lainnya).

Dari Abu Umamah ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib, maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha, maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan `umrah….(Shahih al-Targhib: 673). Dalam sebuah hadits yang lain disebutkan bahwa Nabi saw bersabda: “Barangsiapa yang mengerjakan shalat fajar (shubuh) berjamaah, kemudian ia (setelah usai) duduk mengingat Allah hingga terbit matahari, lalu ia shalat dua rakaat (Dhuha), ia mendapatkan pahala seperti pahala haji dan umrah; sempurna, sempurna, sempurna” (Shahih al-Jami`: 6346)

Waktu Shalat Dhuha

“Shalatnya orang-orang yang bertaubat adalah pada saat berdirinya anak unta karena teriknya matahari.” (HR. Muslim). Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dan Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz rahimahumallah dalam Penjelasan Riyadush Shalihin menjelaskan bahwa sholat yang dimaksud adalah sholat Dhuha. Hadits ini juga menjelaskan bahwa waktu paling afdhol untuk melakukan sholat Dhuha adalah ketika matahari sudah terik.Anak-anak unta sudah bangun karena panas matahari itu diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.

Anjuran Sholat Dhuha
Dari Aisyah, ia berkata: “Saya tidak pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha, sedangkan saya sendiri mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya. Beliau berbuat seperti itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib (fardhu).”

Friday, March 19, 2010

* MEMBUAT NATA DE COCO DAN MENGOLAH SAYURAN OKRA *




KONSULTASI KULINER
Note: Tulisan ini pernah dipublikasikan di majalah wanita SARTIKA
Penulis: Budi Sutomo

BINGUNG MENGOLAH OKRA
Saya seorang ibu rumah tangga yang gemar mencoba aneka sayuran, termasuk sayuran pendatang baru. Pernah suatu hari, saya berbelanja di supermarket dan melihat okra. Karena tertarik bentuknya yang bagus, saya membelinya. Sesampainya di rumah, bingung mau diolah apa. Yang ingin saya tanyakan, okra bisa diolah menjadi masakan apa saja? Termiakasih atas bantuannya.
Endang Werdiyanti-Tegal

Ibu Endang, okra (Hibiscus esculentus) merupakan sayuran sejenis oyong atau gambas. Citarasnya pun mirip, hanya okra berlendir dan agak liat sehingga memerlukan waktu memasak sedikit lebih lama. Ibu bisa mengolahnya menjadi isi sup bening, ditumis dengan daging atau seafood. Jika ibu suka sayuran berkuah santan, okra bisa dibuat sayur bobor atau dimasak seperti kari. Sebelum diolah, potong-potong dan cuci okra dengan air garam, dengan cara ini okra semakin kesat dan lendirnya berkurang. Selamat Memasak!

INGIN MEMBUAT NATA DE COCO
Pak Budi Yth,
Saya mempunyai banyak waktu luang dan ingin berwiraswasta dengan usaha nata de coco dari air kelapa. Mengingat daerah saya banyak sekali limbah air kelapa yang terbuang percuma. Bahan apa saja yang diperlukan dan bagaimana cara mebuatnya? Terimakasih atas bantuanya.
Bejo Santoso-Semarang

Jawab:
Saudara Bejo, nata de coco merupakan makanan hasil fermentasi air kelapa oleh bakteri Acetobacter xylium. Bakteri inilah yang merubah air kelapa menjadi serat selulosa. Berikut resep dan cara membuatnya:
Bahan yang diperlukan:
Air kelapa 2 ½ liter
Gula pasir 200 gr
Pupuk ZA (urea) ½ sendok makan
Asam cuka glacial (CH3COOH ) ½ sendok makan
Bibit/starter bakteri Acetobacter xylium 200 ml (Bisa diperoleh di laboratorium pertanian)
Cara Membuat:
Rebus semua bahan kecuali bibit bakteri dan asam. Saring dan dinginkan dalam suhu 25-30oC. Tambahkan bakteri Acetobacter xylium dan asam cuka, aduk rata. Tuang campuran ini dalam baskom atau loyang pelastik hinga ketinggian air 2 cm. Tutup atasnya dengan kain kasa atau kertas. Inkubasikan/fermentasikan selama kurang lebih 1 minggu dalam suhu ruang dan di tempat yang gelap. Setelah terbentuk lapisan nata, angkat lapisan yang menyerupai agar-agar ini. Potong-potong dan rendam dalam air bersih hingga rasa asamnya hilang. Agar lebih tahan lama, rebus nata selama 5-10 menit. Rendam dalam larutan sirup gula atau sirup buah aneka rasa. Kemas sesuai selera.
Perhatikan kebersihan alat dan tempat yang digunakan karena sangat mempengaruhi keberhasilan nata de coco. Selama berwiraswasta, semoga berhasil.